Mengenai Saya

Foto saya
Vanny Fitria Febrianti anak pertama dari 4 bersaudara yang lahir pada selasa, 20 februari 1996. berbintang Posces dengan hobi membaca , menulis dan bernyanyi. sekarang bersekolah di smpn 15 bandung. sedang menjalin hubungan dengan ARYA HABIBI JONATHAN ELKENS yang telah berhubungan dari tanggal 01.november.2010. bercita-cita menjadi dokter ahli. selalu berfikir anak-anak dan senang dengan berbagai hal yang berbau teddy bear

Selasa, 01 Maret 2011

CINTA SEORANG IBU

Alkisah, di sebuah desa ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering merasa sedih memikirkan anak satu-satunya, karena tabiat anaknya sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyak lagi yang membuat si ibu sering meratapi nasibnya yang malang. Namun begitu ibu itupun selalu berdoa kepada Tuhan, agar anaknya bertobat dan tidak melakukan dosa yang lebih banyak lagi.
Suatu hari ia kembali mencuri di sebuah rumah penduduk desa, tapi sayangnya kali ini dia tertangkap kemudian dihadapkan kepada sang Raja untuk diadili. Karena sudah seringnya dia mencuri, maka tanpa ampun si anak itu dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman hukuman itu disebar ke seluruh Desa, dan hukuman akan dilakukan keesokan harinya di depan rakyat desa dan Raja pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.
  Berita hukuman itu sampai juga ke telinga si ibu. Dia menangis, meratapi anak yang sangat dikasihinya. "Tuhan, ampunilah anak hamba. Biarlah hambamu yang sudah tua renta ini yang menanggung dosa dan kesalahannya", doanya. Dengan tertatih-tatih dia memohon kepada Raja agar supaya anaknya dibebaskan, tetapi keputusan sudah bulat, si anak harus tetap menjalani hukuman. Dengan hati hancur si ibu kembali ke rumah, tidak berhenti dia berdoa agar anaknya diampuni
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut. Si anak tadi sudah pasrah menanti ajal yang semakin dekat. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba, tapi sampai waktu yang ditentukan lonceng tersebut belum juga berdentang. Suasana mulai berisik, sudah telat lima menit. Akhirnya didatangilah petugas yang membunyikan lonceng. Dia juga mengaku heran, karena sudah sedari tadi dia menarik lonceng, tapi suara dentangnya tidak ada.

Ketika mereka sedang terheran-heran, tiba-tiba dari tali yang dipegangnya mengalir darah. darah tersebut datangnya dari atas, berasal dari tempat dimana lonceng diikat. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah tersebut. Tahukah anda apa yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng besar itu ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tidak berbunyi, sebagai gantinya kepalanya yang terbentur ke dinding lonceng.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selalu menyusahi ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat keatas dan mengikat dirinya di lonceng tersebut serta memeluk besi di dalam lonceng, untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Demikianlah, kasih seorang ibu sangat jelas untuk anaknya, betapa jahatnya si anak. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing-masing, selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar